Baru-baru ini media banyak memuat tentang pernyataan Wakil Presiden kita Bapak Jusuf Kalla terkait tragedi pernikahaan Ulfa. JK menyatakan ketidaksetujuannya dengan tindakan Syekh Puji menikahi gadis berusia 12 tahun, Ulfa. JK menyatakan bahwa masyarakat zaman sekarang kurang bisa menerima pernikahan di bawah umur. Padahal, dulu Ibunda dari JK menikah pada usia 13 tahun.
(Jaah’eLahh.. si bapak, Ulfa pan 12 tahun pak, otomatis lebih muda dan dulu program wajib belajar juga belum ada kan..)
Nia sempat menonton suatu program infotainment di TV yang memberitakan masalah ini. Saat Ulfa di wawancara, dia bilang “Saya disini baik-baik saja, saya happy di sini. Jadi, buat apa orang-orang di luar sana meributkan saya. Saya minta do’anya saja agar bisa menjalani semua.”
Ya amppuuuunnnn deeeekk….!!! Sini.. sini.. Mbak kasitau ya, kamu tu masi muda, masa depan kamu masi panjang. Wajib belajar 9 tahun aja kamu belum kelar. Tidakkah kamu sadar? Semua orang di Indonesia bukan meributkan kamu, tapi memikirkan dan menyelamatkan masa depan kamu. Nia juga bingung sama orang tuanya si Ulfa ini mikir ga si??? Yah! Inilah akibatnya, kalo orang pendidikannya kurang, pendidikan itu sebagai dasar pemikiran menentukan mana yang baik dan benar. Syukur.. babe gw g kaya’ gitu..
Langkah Kak Seto dengan memisahkan ’sementara’ Syekh Puji dan Ulfa memang tepat. Kita lihat saja 4 tahun ke depan, apakah Syekh Puji bisa menunggu Ulfa atau dia malah akan melupakannya karena menurutku Syekh Puji hanya ingin memenuhi obsesinya menikahi gadis muda seperti Nabi Muhammad yang menikahi Aisyah.
Tapi, sekali lagi.. agama jangan dikambinghitamkan untuk melakukan tindakan yang melanggar norma-norma yang sudah terpatri di masyarakat.
Semoga dengan adanya komentar dari Wakil Presiden ini, Syekh Puji – Syekh Puji yang lain dapat sadar dan tidak akan ada Ulfa-Ulfa yang lainnya.
Oiaaahh. . Pak SBY ga sekalian komentar???
Practical dan Theoretical
13 tahun yang lalu
0 komentar:
Posting Komentar